Minggu, 02 November 2014

MENGENAL DUNIA PEMANCINGAN (Galatama)

MENGENAL DUNIA PEMANCINGAN (Galatama)

GambarNglarastenan – Memancing sudah ada sejak jaman nenek moyang kita, dan sampai saat ini penulis belum mendapatkan informasi yang pasti sejak kapan kegiatan memancing ini ada/lahir. Dikala kecil didesa penulis hanya mengenal mancing secara sederhana bermodalkan senar damil mata pancing, dan kadang malah peniti yg dibentuk menyerupai alat pancing.
Mengenang masa lalu, dimana memancing dilakukan setelah hujan dengan target ikan lele, gabus mini (kotes/benceng), dan wader. Selain mancing di air, memancing juga bisa dilakukan dilumpur, yaitu memancing belut. Memancing belut paling enak pada saat akan tanam padi, karena sangat mudah membedakan mana lubang belut dan mana yang bukan.
Beda dulu beda pula sekarang. Dengan berkembangnya teknologi, dan bertambah makmurnya bangsa, memancing yang dahulu 60% mencari lauk 40% hiburan, maka saat ini hampir kebalikan. Dahulu orang memancing akan bahagia, senang bila pulang membawa ikan yang cukup banyak, dengan cara di renteng, yaitu hasil pancingan ditusuk dari insang ke mulut dengan tulang daun kelapa (lidi), rumput ilalalng dan sejenisnya dan tentu ikan yg sudah mati.
Pemancing sekarang tidak sedikit melakuka kegiatan ini karena ingin fun, dan juga ingin hadiah, bahkan cenderung malas untuk memabawa ikan pulang ke rumah. Beberapa ragam jenis pemancingan yang berkembang saat ini antara lain:
Galatama:
Pemancingan galatama cukup pesat perkembangan beberapa dekade belakangan ini, terutama sepuluh tahun terakhir. Pada awalnya pemancingan galatama ini hanya ikan mas, namun kemudian berkembang berbagai jenis ikan, dan booming saat ini galatama ikan lele.
Aturan yang diterapkan dalam memancing galatama biasanya dengan sistem glosor, yaitu teknik memancing tanpa menggunakan pelampung dimana ujung kenur langsung diikat dengan kail, atau juga dengan pemberat timah.
Memancing galatama juga dibatasi oleh waktu, antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) jam, bahkan pada saat lomba dengan tiket besar bisa 5 (lima) jam lebih. Di pemancingan galatama juga tidak semua membebaskan umpan, dengan berbagai pertimbangan.
Jenis ikan yang dipakai dalam pemancingan galatama saat ini cukup beragam, dari ikan mas, patin, bawal dan juga lele. Setiap jenis ikan biasanya berlaku peraturan yang berbeda, antara lain:
Galatama ikan mas: Galatama ikan mas biasanya dalam satu hari dilakukan 2 – 3 sesi, dimana setiap sesi durasi jamnya antara 2-3 jam, dengan umpan ongol-ongol (umpan berbahan dasar tepung sagu yang telah dicampur esen atau pasta dengan aroma dan warna tertentu). Untuk lomba besar biasanya dibebaskan, kecuali kroto. Namun ada juga yang membebaskan umpan kroto dalam waktu tertentu, misal lomba besar di daerah Subang, Jawa Barat dengan tiket cukup untuk membeli motor matic.
Galatama ikan patin: beberapa tahun lalu banyak sekali pemancingan galatama ikan patin, namun belakangan mulai menurun dan pindah-pindah. Biasanya pemancing patin senang akan sensasi tarikannya yang dahsyat.
Galatama ikan bawal: Galatama ikan bawal ini dari pengamatan penulis masih sedikit, entah apa penyebabnya. Ikan bawal terkenal ikan yang rakus, jadi apa saja diembat. Umpan galatama ikan bawal biasanya bebas, maka tidak heran bila ikan sedang senang dengan umpan busuk memancing rasanya di tempat sampah (bau). Paling enak bila nafsunya sedang tempe, tahu atau bakwan, modal 5000 sudah tersalurkan untuk memancing. Durasi gatalama bawal yang pernah penulis alami antara 1 – 2 jam.
Galatama ikan lele: galatama ikan lele ini juga ikannya bebas, tetapi diperbolehkan menggunakan pelampung. Durasi yang lazim dipakai antara 2 – 3 jam. Umpan lele hampir mirip dengan bawal, dan pada saat tertentu juga empang terasa bau. Tidak semua empang lele membebaskan umpan, karena untuk empang-empang tertentu ada yang tidak memperbolehkan umpan cacing sutra, kroto, marus (darah), atau sejenis kapas-kapasan.
Kelebihan mancing galatama, Ikan tidak dibawa pulang, jadi bisa mancing setiap saat dan tidak harus memikirkan hasil tangkapan untuk dikemanakan. Kelemahannya bila tidak bisa mengendalikan diri, yang tadinya ingin havefun justru akan jadi bumerang, yang akhirnya malah blangsak. Waspadalah…waspadalah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate